Your cart is currently empty!
Mengapa Bahan ‘TPO’ Pada Kutek Gel Dilarang di Uni Eropa?

Uni Eropa memberlakukan larangan terhadap trimethylbenzoyl diphenylphosphine oxide (TPO) mulai 1 September 2020. Tapi apa sebenarnya itu TPO? Dan kenapa bahan tersebut dianggap membahayakan?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Uni Eropa telah melarang produk kutek gel gel mulai awal bulan ini, karena adanya komponen tertentu yang disebut TPO, di banyak produk kutek gel. Lebih lanjut, ditemukan bahwa bahan tersebut tidak hanya digunakan dalam cat kuku. Meskipun keputusan awal Uni Eropa diumumkan pada Mei 2024, tanggal pelarangannya baru diumumkan awal musim panas ini.
Menurut The New York Post, TPO juga digunakan sebagai fotoinisiator dalam tambalan gigi. Namun, larangan penggunaan bahan ini terbatas pada produk kosmetik seperti kutek gel. Sebelum larangan di seluruh Uni Eropa, TPO hanya dapat diakses untuk penggunaan profesional dengan konsentrasi maksimum yang diizinkan hanya 5%.
Apa sebenarnya TPO?
TPO adalah “fotoinisiator”, zat kimia yang membantu cat kutek gel mengeras di bawah sinar UV dan menjaga warna tetap cerah lebih lama. Studi hewan yang dirujuk dalam larangan tersebut menemukan bahwa ketika hewan mengonsumsi TPO tingkat tinggi, mereka mengalami masalah kesuburan dan kesehatan reproduksi.Tapi, paparan semacam itu sama sekali berbeda dari apa yang terjadi ketika manusia biasanya menggunakan cat kuku gel.
Uni Eropa menerapkan prinsip kehati-hatian. Prinsip ini berlaku jika suatu fenomena, produk, atau proses berpotensi menimbulkan efek berbahaya yang teridentifikasi melalui evaluasi ilmiah dan objektif, namun evaluasi tersebut tidak memungkinkan penentuan risiko yang memadai. Jadi, jika suatu produk berpotensi menyebabkan bahaya, pihak berwenang dapat menariknya dari pasar. Produsen bertanggung jawab untuk membuktikan bahwa produk mereka tidak berbahaya agar dapat diproduksi dan dijual kembali.
Pembatasan baru di Eropa bukan berarti cat kuku gel itu sendiri dilarang. Larangan ini hanya berlaku untuk produk yang mengandung TPO.
Dampak untuk salon kuku dan klien?
Menurut para ahli, ada alasan untuk tetap selalu berhati-hati, tetapi mereka mengakui bahwa ini belum sepenuhnya ilmiah. “Dari studi pada hewan, ada kekhawatiran tentang senyawa tersebut yang menyebabkan kanker dan masalah kesuburan,” kata Alan pada interview nya dengan Women Health Mag. Namun, “toksisitas TPO pada manusia belum diteliti secara ekstensif,” tegas Johnson-Arbor.
Kecuali jika kamu adalah seekor tikus yang sedang makan kutek gel dalam jumlah besar, kami sebenarnya tidak bisa memastikan TPO berbahaya bagi manusia — TPO belum diteliti di salon, sebagai senyawa yang digunakan pada kuku dan tidak ditelan. Jadi, jika kamu ingin terus melakukan perawatan kuku dua mingguan, jangan ragu.
Karena sulit untuk sebetulnya memastikan. Larangan ini sebagian besar didasarkan pada beberapa studi pada tikus, dan tikus jelas bukan manusia. Saat ini, belum ada studi yang menghubungkan produk perawatan kuku yang mengandung TPO dengan efek buruk pada kesehatan manusia.
Namun, Alan mengatakan hal ini tetap perlu diperhatikan. “Bagi orang yang jarang melakukan manicure, hal ini mungkin tidak perlu dikhawatirkan,” katanya. “Namun, pengguna berat mungkin perlu mempertimbangkan untuk beralih ke produk tanpa TPO. Ada beberapa produk tanpa TPO yang dapat digunakan sebagai pengganti.”
Untuk kutek gel yang dijual di JS Nail Supplies and Academy yaitu Nico, yang sudah dipastikan telah lolos uji lab dan bersertifikat resmi BPOM. Kutek gel ini juga sudah dipastikan tidak memiliki bahan TPO (selengkapnya bisa cek di highlight resmi Instagram JS dengan judul TPO).